Selasa, 25 Mei 2010

Tips Berfoto Cantik dan LUMAYAN gANTENG

Tips Berfoto Cantik & Rupawan


Dengan majunya teknologi digital, skrg makin banyak org memajang foto di dunia maya. Foto tidak lagi hanya untuk konsumsi personal (seperti dulu), tapi kini lebih mudah untuk dijadikan konsumsi publik. Inilah mengapa menurut saya pengetahuan ‘memasang diri’ di depan kamera menjadi amat sangat penting buat kita perdalam. Ingat, image kita (di dunia maya) terletak pada seahli apa kita menyikapi foto kita..

berikut ini, tips n trik sederhana yg bisa kamu2 coba:

1. kenali sudut dan posisi terbaik kamu

Ini adalah langkah terpenting yang harus diingat. setiap orang punya sudut dan posisi terbaiknya untuk mejeng di depan kamera. Misal buat saya, saya (merasa) lebih cantik jika difoto dari arah kanan, dibanding jika dari arah kiri. bener lho. awalnya emang saya terapin gara2 baca kata2 seorang artis di majalah (alah..). tapi ternyata hasilnya memang (cukup) signifikan ^^!

ada jg yg pernah merasa lebih bagus difoto jika posisi kepala sedikit menunduk. kelemahannya, cekungan di bawah mata bakalan jadi lebih keliatan. klo mau ngilangin efek cekungan di bawah mata, coba untuk difoto dari arah (agak) bawah dagu. tapi pose ini tidak disarankan buat kamu2 yg berlubang hidung besar Tounge.gif

Buat kamu yg merasa deretan giginya tidak rapi (seperti saya Tounge.gif) jangan terlalu pede untuk tertawa lebar, karena biasanya hasilnya gak bagus. lebih baik kamu pasang pose manis dan anggun, lalu berikan senyum terbaik kamu ato klo kamu bosen, (lagi2) coba kamu cari sudut terbaik kamu dalam menampilkan gigi. misalnya ada orang (saya lagi Tounge.gif) yang (klo difoto) deretan giginya lebih rapi jika dilihat dari sisi kanan.

Pokoknya pinter2 kamu lah.. untuk melatih dan mengetahui potensi kamu, ga perlu sering2 foto (kecuali klo km punya kamera digital). pokoknya jangan segan2 untuk berkonsultasi pada cermin karena mata kamu adalah juri yg terbaik.

2. pilih2 teman untuk foto bersama

Ini juga langkah yg penting. apa kamu punya temen yg cantik, lebih oke, lebih mencolok?? buang. jangan sampai kamu foto bersamanya karena nanti kamu bisa kebanting. teman yg lebih mencolok tidak disarankan untuk foto bersama karena tiap kali orang melihat foto itu, pasti yang dilihat bukan kamu, tapi teman kamu.

3. berikan pencahayaan yg cukup

Ini penting banget. cahaya adalah faktor yang sangat menentukan. biar ga keliatan gelap, berfotolah menghadap ke arah sumber cahaya (seperti lampu atau matahari). pencahayaan yg cukup membuat rata2 hasil fotobox lebih bagus dari aslinya (menurut saya sih). prinsip ini juga bisa kamu terapin dalam foto kamu. berfotolah dalam cahaya yg cukup atau ruangan terang. jangan berfoto di bawah bayangan (nyari tempat adem), tapi berdirilah di terik matahari. berkorban dikitlah.. berpanas-panas dahulu, bersenang2 kemudian.

4. jaim

Jaga penampilan dan pose kamu sambil tetap jaga agar ga keliatan jaim Tounge.gif ini penting biar orang jg ga ilfil liat kamu keganjenan dulu saya suka mencibir klo ada kenalan yg dandan sebelum foto, tapi setelah dilihat hasilnya sih bener jg. klo kamu merasa lusuh, keringetan, atau berminyak, dandan merupakan salah satu alternatif yang bagus.

5. finishing touch

Langkah ini terinspirasi dari status seseorang di ym teman saya. jangan khawatir jika foto terlanjur tercetak padahal gaya/penampakan kamu lagi ‘gak banget’. sekarang banyak software2 yg bs kamu gunakan untuk mengedit2 foto kamu. ga usah ahli2 banget lah (ampe ambil kursus segala), cukup dengan sedikit nyali untuk mencoba kamu bisa menutupi kekurangan kamu seperti tampil lusuh (light-nya diterangin), jerawatan (fotonya diblur), kerut merut (blur juga), atau apapun. makin gape kamu utak atik foto kamu, makin alamiah kelihatannya.

6. aduh, kok tetep gak banget ya..

Wah klo udah gini sih, mending kamu abstrakin sekalian deh foto kamu. di mirrorin kek, diubah tipe goresannya kek, coba berkreasi sendiri. syukur2 kamu dibilang “berjiwa seni tinggi”, hehehe.. (padahal sebenernya desperate Tounge.gif)

ada yg mau nambahin? selamat mencoba

Senin, 29 Juni 2009

Promotion Mix/Bauran Promosi

Arti Definisi / Pengertian Promosi

Promosi adalah suatu usaha dari pemasar dalam menginformasikan dan mempengaruhi orang atau pihak lain sehingga tertarik untuk melakukan transaksi atau pertukaran produk barang atau jasa yang dipasarkannya.

B. Tujuan Promosi

1. Menyebarkan informasi produk kepada target pasar potensial
2. Untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit
3. Untuk mendapatkan pelanggan baru dan menjaga kesetiaan pelanggan
4. Untuk menjaga kestabilan penjualan ketika terjadi lesu pasar
5. Membedakan serta mengunggulkan produk dibanding produk pesaing
6. Membentuk citra produk di mata konsumen sesuai dengan yang diinginkan.

C. Promotional Mix / Bauran Promosi

Bauran promosi merupakan gabugan dari berbagai jenis promosi yang ada untuk suatu produk yang sama agar hasil dari kegiatan promo yang dilakukan dapat memberikan hasil yang maksimal. Sebelum melakukan prmosi sebaiknya dilakukan perencanaan matang yang mencakup bauran promosi sebagai berikut :

1. Iklan seperti iklan koran, majalah, radio, katalog, poster, dll.
2. Publisitas positif maksimal dari pihak-pihak luar.
3. Promosi dari mulut ke mulut dengan memaksimalkan hal-hal positif.
4. Promosi penjualan dengan ikut pameran, membagikan sampel, dll.
5. Public relation / PR yang mengupayakan produk diterima masyarakat.
6. Personal selling / penjualan personil yang dilakukan tatap muka langsung.


Bicara soal manfaat, kontribusi advertising bagi perusahaan jelas tidak dapat disepelekan. Bahkan, periklanan memegang kunci penting, terutama dalam hal pelaksanaan promosi perusahaan. Di dalam aktivitas perusahaan, advertising/periklanan merupakan bagian dari promotion mix/ bauran promosi.

Bauran komunikasi pemasaran (marketing communication mix/promotion mix) merupakan ramuan sekaligus penerapan lima alat promosi utama perusahaan untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran.

Yang termasuk lima alat promosi itu sendiri adalah :

1. Pemasangan iklan, setiap bentuk presentasi dan promosi non personal yang memerlukan biaya tentang gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang jelas. Bisa melalui iklan media massa yang ada , atau iklan luar ruangan seperti pesamangan billboard, spanduk dan poster.

2. Penjualan personal, presentasi personal oleh tenaga penjualan sebuah perusahaan dengan tujuan menghasilkan transaksi penjualan dan membangun hubungan dengan pelanggan. Mencakup presentasi penjualan, pameran dagang dan promosi insentif.

3. Promosi penjualan, insenstif-insentif jangka pendek untuk mendorong pembelian atau penjualan sebuah produk/jasa. Meliputi pajangan-pajangan di sejumlah titik/lokasi penting pemasaran, bingkisan, discount, kupon belanja, pemasangan iklan khusus.

4. Hubungan masyarakat, membangun hubungan baik dengan public internal/eksternal) untuk membangun atau bahkan meningkatkan image baik perusahaan. Ikut serta atau mengadakan acara=acara tertentu yang sifatnya tidak murni profit orientes dengan instansi lain. Misalkan dengan menggelar acara malam bhskti sosial atau penggalangan dana.

5. Pemasaran langsung, hubungan langsung dengan pelanggan yang ditargetkan secara tepat dengan tujuan mendapatkan tanggapan sesegera mungkin untuk menciptakan hubungan baik dengan pelanggan yang langgeng. Meliputi telemarketing, catalog, pasang poster di kios-kios, iklan via internet dll.

"Masing-masing alat promosi tersebut menggunakan alat/cara berbeda untuk mencapai tujuannya. Penerapan bauran promosi total, diharapkan bisa mempercepat pencapaian tujuan/meningkatkan efektivitas pencapaian tujuan pemasaran"

Minggu, 28 Juni 2009

Media Iklan

MEDIA IKLAN

Yang dimaksud dengan media iklan adalah segala sarana komunikasi yang dipakai untuk mengantarkan dan menyebar luaskan pesan – pesan iklan. Pada prinsipnya, jenis media iklan dalam bentuk fisik dibagi kedalam dua kategori yaitu media iklan cetak dan media iklan elektronik. Media cetak adalah media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual yang dihasilkan dari proses percetakan; bahan baku dasarnya maupun sarana penyampaian pesannya menggunakan kertas).
Media cetak adalah suatu dokumen atas segala hal tentang rekaman peristiwa yang diubah dalam kata-kata, gambar foto dan sebagainya ( contoh : surat kabar, majalah, tabloid, brosur, pamflet, poster. Sedangkan media elektronik adalah media yang proses bekerjanya berdasar pada prinsip elektronik dan eletromagnetis (contoh televisi, radio, internet). Diantara dikotomi media tersebut ada satu media yang tidak termasuk dalam kategori keduanya yaitu media luar ruang (papan iklan atau billboard)

Jika dilihat dari pekerjaan kreatifnya maka media iklan terbagi dua jenis yaitu :

1. Media lini atas (above the line) ; media utama yang digunakan dalam kegiatan periklanan,
contoh ; televisi, radio, majalah, surat kabar.

2. Media lini bawah (below the line) ; media pendukung dalam kegiatan periklanan, contoh :
pamflet, brosur dan poster.



Media Cetak Sebagai Media Iklan


Gambaran umum media cetak

Media cetak atau menurut Eric Barnow disebut “ printed page “ adalah meliputi segala barang yang dicetak, yang ditujukan untuk umum atau untuk suatu publik tertentu. Dengan demikian yang dimaksud adalah meliputi surat kabar, majalah, serta segala macam barang cetakan yang ditujukan untuk menyebarluaskan pesan – pesan komunikasi. Media cetak sendiri pengertiannya adalah media statis yang mengutamakan pesan visual yang terdiri dari lembaran, sejumlah kata gambar atau foto.Umumnya media cetak lini atas yang digunakan sebagai media perikalanan adalah surat kabar dan majalah, sedangkan media cetak lini bawah yang digunakan berupa leaflet, brosur, poster dan sebagainya

Media cetak bila digunakan sebagai media penyampai pesan – pesan iklan , mengingat bahwa pesan – pesan iklan pada umumnya adalah merupakan pesan – pesan yang bersifat persuasive, maka akan nampak jelas kelemahan- kelemahan yang melekat pada setiap jenis media cetak. Umpamanya saja dari segi kelemahannya, ia tidak memiliki unsur bunyi suara manusia ( human voice ) sebagaimana yang terdapat pada radio maupun televisi, yang dapat menimbulkan rasa hangat dan keakraban yang berpengaruh terhadap tigkat persuasi.


Kelemahan umum media cetak sebagai media periklanan

Menurut Eric Barnow, The printed page sebagai media penyampai pesan yang berujud cetak punya beberapa

kelemahan antara lain :

1. The printed page tidak mempunyai suara , jadi tidak bisa menimbulkan kesan akrab sehingga
kurang mampu menggugah emosi.

2. Yang bisa dicapai oleh printed page hanyalah mereka yang bisa membaca, bahkan dalam
printed tertentu pembacanya adalah orang – orang yang berpendidikan.

3. Karena printed page dicetak, maka printed page menghendaki untuk dibaca.

4. Jika radio, TV dan sebagainya bisa dinikmati oleh dua orang atau lebih secara bersama –
sama, maka pada printed page, hal ini kurang leluasa untuk dilakukan.


Mengingat beberapa kelemahan media cetak seperti diatas, maka para pemasang iklan yang menggunakan media cetak sebagai media penyampai pesan – pesan iklannya harus meramu kata dan kalimat, juga punya kemampuan lebih dalam memvisualisasikan produk. Gambar ( visual ) dan kata inilah yang diharapkan mampu mempengaruhi target audience sehingga berbuat sebagaimana yang disarankan oleh produsen barang dan jasa ( pemasang iklan ).

Meskipun memiliki kelemahan, namun media cetak juga memiliki kelebihan yang secara umum meliputi :

1. Media cetak terdokumentasi ; bisa disimpan atau dicollect isi informasinya

2. Media cetak lebih terjangkau dari segi harga maupun distribusinya

3. Media cetak lebih mampu untuk menjelaskan hal-hal yang bersifat kompleks atau rigid



Surat Kabar Sebagai Media Periklanan

Surat kabar (SK) hadir dalam berbagai bentuk yang jenisnya dapat dibagi dalam beberapa kategori seperti frekuensi terbit (harian atau mingguan), bentuknya (tabloid atau koran), kelas ekonomi pembaca (misal yellow paper untuk gol. ekonomi menegah ke bawah; pos kota), peredarannya (nasional, regional atau lokal), penekanan isi (konomi, kriminal atau umum). Kesemua kategori tersebut merupakan wujud dari struktur surat kabar itu sendiri, yang bila diuraikan adalah sebagai berikut :


Frekuensi terbit

Frekuensi penerbitan surat kabar dibedakan dalam 6 jenis frekuensi penerbitan meliputi 7 x seminggu, 6 x seminggu, 5 x seminggu, 3 x seminggu, 2 x seminggu dan 1 x seminggu. Frekuensi terbit digunakan oleh pengiklan untuk melihat usia surat kabar dalam peredaran. Usia surat kabar harian hanya satu hari sehingga lewat satu hari telah dianggap basi. Sementara usia surat kabar mingguan usia edarnya 1 minggu, informasinya tidak cepat basi.

Selain usia edar diperhatikan pula bahwa hari edar juga menjadi pertimbangan SK yang terbit hari Minggu tentuis ilannya bukan iklan yang merangsang orang untuk berpikir berat karena umumnya hari minggu bernuansa suasana santai. Iklan yang cocok misalnya olah raga, pasar swakayan, tempat wisata dan sebagainya.


Ukuran

Ukuran SK di dibedakan dalam bentuk tabloid dan standar (broadsheet). Bentuk tabloid terdiri dari enam kolom ( 5 x 35 cm ). Ukuran ini berkesan tabloid mirip majalh tak berjilid. Sedangkan bentuk standar memiliki ukuran delapan atau sembilan kolom. Ukuran menjadi pertimbangan dalam segi kreatif iklan yang berujud art work.


Sirkulasi

Sirkulasi SK dikategorikan dalam betuk lokal, regional dan nasional. Pada prakteknya umumnya koran lokal juga mengiklankan iklan yang datangnya dari pusat sehingga koran lokal juga merupakan kepanjangan tangan dari pengiklan nasional. Pertimbangn sirkulasi ini juga digunakan sebagai pertimbangn untuk memilih target audiences.


Format Isi

Format isi berkaitan dengan segmentasi dari target audiences, oleh karenanya umumnya format SK disesuaikan dengan interest dari target audiencesnya. Format isi SK saat ini kian beragam namun secara umum dapat dibagi dalam kategori umum, ekonomi, olah raga, kriminal, klenik (mistis), hiburan, wanita, teknologi dan property.


Kelas Sosial budaya

Pembaca Sk dapat dikategorikan dalam 2 jenis bila dilihat dari kelas pembacanya, yaitu :

1. Hing brow news paper : koran untuk kelas mengeah ke atas.
Ciri-cirinya menggunakan bahasa tidak langsung dan diksinya
berkualitas, disajikan secara sopan dan tidak banyak illustrasi

2. Boulevard news paper : koran untuk masyarakat menegah ke bawah.

Ciri-cirinya gaya bahasa gamblang diksinya lugas, bersifat emosional dan banyak illustrasinya


Kekuatan surat kabar sebagai media iklan

1. Market coverage ; surat kabar mampu menjangkau daerah-daerah perkotaan sesuai
cakupan wilayahnya.

2. Comparison shooping ; surat kabar sering digunakan sebagai bahan acuan atau referensi
konsumen dalam membeli barang atau jasa.

3. Positive consumer attitude ; aktualitas informasi yang sampaikan digunakan juga sebagai
acuan pembaca

4. Flexibelity ; lebih luwes dalam menentukan jadwal publikasi iklan dan surat kabar yang
mempublikasikan (apakah lokal, regional ataukah nasional) berkaitan
dengan khalayak yang dijadikan sasaran iklan.


Kelemahan surat kabar sebagai media iklan

1. Short life span ; meski jangkauannya luas dan massal serta dapat didokumentasikan,
pembaca surat kabar hanya butuh waktu kurang lebih 15 menit hingga 30
menit untuk membacanya serta umumnya hanya sekali saja membacanya.
Selain itu usia informasinya hanya 24 jam setelah itu sudah dianggap basi.

2. Clutter ; Jika isi dan tata letaknya kacau akan mempengaruhi pemaknaan dan
pemahaman isi pesan iklan oleh pembacanya.

3. Limited coverage of certains group ; beberapa kelompok tertentu tidak bisa dijangkau oleh
surat kabar, misal kelompok masyarakat menengah ke bawah atau
masyarakat usia di bawah 15 tahun.

4. Products that don’t fit ; beberapa produk tidak dapat diiklankan dengan menggunakan surat
kabar karena memerlukan demonstrasi atau memerlukan pertimbangan
tertentu. Contoh iklan BH atau iklan peralatan olah raga


Jenis iklan surat kabar

Pembagian jenis iklan di surat kabar dibagi dalam tiga kategori yang meliputi :

1. Iklan baris : iklan ini umumnya hanya berisi pesan-pesan komersial yang berhubungan
dengan kepentingan pengiklan seperti lowongan kerja, jual beli kendaraan,
sewa rumah dan lain-lain. Ukurannya kecil hanya satu kolom namun memiliki
kekuatan karena berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari para pembacanya.

2. Iklan display : iklan ini berukuran minimal dua kolom hingga 1 halaman penuh. Iklan display
dibedakan antara iklan display lokal ( pengiklan organisasi atau individu) dan
iklan display nasional (pengiklan perusahaan multi nasional, intansi nasional)

3. Suplemen : adalah lembaran khusus yang diselipkan pada SK loose insert. Umumnya yang
mengiklankan bukannya biro iklan atau pengiklan tetapi adalah para penyalur
SK itu sendiri.

definisi" seputar iklan

# Anak-anak; ialah orang atau kelompok orang di bawah usia 12 tahun, kecuali dinyatakan lain.

# Balita; ialah anak yang berusia lima tahun atau kurang.

# Bayi; ialah anak yang berusia 12 bulan atau kurang.

# Fotografer; ialah perorangan atau badan usaha yang memiliki keahlian untuk membuat foto untuk materi siar iklan.

# Griya Film; ialah suatu badan hukum atau organisasi yang mempunyai keahlian dan sarana untuk memproduksi film untuk iklan.

# Griya Swara; ialah suatu badan hukum atau organisasi yang mempunyai keahlian dan sarana untuk memproduksi rekaman audio untuk iklan.

# Halal; ialah adalah kondisi pangan yang tidak mengandung unsur atau bahan yang haram atau dilarang untuk dikonsumsi umat Islam, baik yang menyangkut bahan-bahan baku, tambahan, bantu, atau bahan penolong lainnya. Termasuk bahan pangan yang diolah melalui proses rekayasa genetika dan iradiasi pangan, dan yang pengelolaannya dilakukan sesuai dengan ketentuan hukum agama Islam. Batasan ini sesuai dengan ketentuan Peraturan Pemerintah RI No. 69 tahun 1999, Pasal 1.
# Hiperbolisasi; ialah teknik menampilkan pesan periklanan yang dengan sengaja melebih-lebihkan secara amat sangat, sehingga membuat sesuatu pesan atau adegan pesan periklanan tampil jauh melampaui ambang penalaran atau akal sehat. Teknik ini kadang digunakan untuk menciptakan keunikan, humor, atau sekadar sebagai unsur penarik perhaitan.

# Iklan; tidak termasuk dalam pengertian iklan adalah pemerekan (branding), ajang (event), dan pawikraya (merchandising).

# Iklan Korporat; ialah pesan komunikasi pemasaran yang diprakarsai atau dibiayai oleh, dan diidentifikasikan hanya dengan nama entitas produsen.

# Iklan Layanan Masyarakat; ialah pesan komunikasi pemasaran untuk kepentingan publik tentang gagasan atau wacana, untuk mengubah, memperbaiki, atau meningkatkan sikap atau perilaku mereka. Produksi maupun penyiaran media ini, sebagaian atau seluruhnya dikelola dan atau didanai oleh pelaku periklanan.

# Iklan Produk Pangan; ialah setiap keterangan atau pernyataan mengenai pangan dalam bentuk gambar, tulisan, atau bentuk lain yang dilakukan dengan berbagai cara untuk pemasaran dan atau perdagangan pangan, sebagaimana dimaksud oleh Undang Undang RI No. 7/1996 dan Peraturan Pemerintah RI No. 69 tahun1999.

# Karakter Periklanan (advertising character); ialah karakter fiktif yang tampil dalam sesuatu pesan periklanan.

# Kesaksian (testimony); ialah pernyataan tentang pengalaman oleh seseorang tokoh ataupun orang biasa yang pernah menggunakan atau mengkonsumsi sesuatu produk.

# Komponen Periklanan Nasional; ialah asosiasi atau lembaga pengemban EPI.
# Konsumen; ialah pengguna dari sesuatu produk yang diiklankan.

# Lembaga Pemantau Periklanan; ialah organisasi yang bertugas atau menugas-kan dirinya untuk mengamati, mengumpulkan, menganalisis, dan memberi pendapat ataupun kritik tentang pesan-pesan komunikasi pemasaran.

# Media; dapat berbentuk surat kabar, majalah, televisi, radio, papan iklan, poster, pos langsung, petunjuk penjualan, selebaran, pengantar penawaran, halaman kuning, alat peraga, novelti, internet, dan sebagainya.
Media massa menyasar khalayak luas, selain lingkungan sektor, industri, profesi atau entitasnya sendiri.

Media nonmassa menyasar khalayak terbatas di sekitar sektor, industri, profesi atau entitasnya sendiri.

# Media Baru; ialah suatu saluran komunikasi nonkonvensional yang secara elektronik menyampaikan pesan periklanan berupa teks, tanda, citra, atau paduannya, baik secara daring (on line) ataupun secara laring (off line), serta dengan atau tanpa pengenaan harga premium. Ia melibatkan pihak-pihak Penyedia Layanan Akses Internet (Internet Access Service Provider), Inang Isi Internet (Internet Content Host), Pengembang Isi (Content Developer), Penghimpun Penyedia Jasa Aplikasi (ASP Aggregator), Penyedia Tautan (Link Provider), dan Perusahaan Telekomunikasi (Telecommunication Company). Media baru dapat berbentuk rentangan (banner), milis terhimpun (bulk email list), telusur konteks (contextual search), pemasaran surel (email marketing), pertukaran tautan (link exchange), bayar per-klik (pay per-click), layanan pesan singkat (SMS), layanan multimedia (MMS), dan lain sebagainya.

# Media Luar-Griya (out-of-home media); ialah segala media visual yang berada di luar lingkungan rumahtangga yang memuat pesan periklanan untuk khalayak.
Media Luar Griya dapat berbentuk papan iklan berukuran raksasa di jalan raya, poster pada bangunan, panel di bandara, terminal bus atau kendaraan, hingga stiker di tempat-tempat umum lainnya, di dalam ataupun di luar bangunan. Strukturnya bisa berdiri sendiri, ditumpangkan pada bangunan, ataupun menempel di sesuatu bidang permukaan.

# Merek; ialah tanda atau cap pendaftaran, ataupun identitas sesuatu produk yang telah terdaftar secara sah pada instansi yang berwenang

# Minuman Keras; ialah semua jenis minuman yang mengandung kadar alkohol 1% atau lebih, dan bukan obat, atau sebagaimana ditetapkan oleh Pamong.

# Model; ialah seseorang yang memainkan peran atau mencerminkan suatu peran dalam iklan. Peran ini dapat berupa gambar, foto, suara, tandatangan, maupun atribut lainnya yang dikenal publik, ataupun gabungan dari antaranya.

# Obat; ialah segala produk yang dimaksud Ketentuan Umum Pasal I pada Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI. No. 125/Kab/B.VII/71 tanggal 9 Juni 1971, termasuk penjelasan, beserta tambahan, ataupun penggantinya.

# Pamong; ialah semua lembaga penyelenggara negara Republik Indonesia.

# Pelaksana Ajang; ialah suatu organisasi yang mewujudkan suatu kegiatan komunikasi pemasaran dengan menghimpun peserta, penonton atau khalayak, dengan tujuan untuk menjual dan atau mempromosikan sesuatu produk.

# Pelaksana Pesan; ialah individu atau organisasi yang menerima dan mewujudkan perintah kerja dari pemesan. Pelaksana Pesan dapat berupa perusahaan periklanan, media periklanan, griya produksi, atau pelaksana ajang.

# Pelaku; ialah pengiklan, perusahaan periklanan, atau media periklanan.

# Pemaduan Produk (product integration); ialah penempatan atau penyisipan sesuatu produk secara menyatu (in-program) dalam alur cerita sesuatu film cerita, acara televisi, rekaman video, dsb. Kadang disebut juga "penempatan produk" (product placement).

# Pemasaran; ialah seluruh kegiatan atau proses yang memadukan segenap keunggulan dan potensi sesuatu produk, serta harga, distribusi, dan promosinya, agar diperoleh daya guna dan hasil guna yang sebesar-besarnya.

# Pemasaran/Penjualan Langsung (direct marketing/selling); ialah transaksi jual-beli atas sesuatu produk antara pengiklan dan konsumennya melalui komunikasi periklanan, bukan secara tatap muka di gerai pengiklan. Pengiriman produk tersebut oleh pengiklan kepada konsumen dilakukan menggunakan jasa pos, kurir, ataupun sarana pengiriman lain.

# Pemesan; ialah pembeli ruang, waktu, atau lokasi sesuatu media periklanan atau pembeli jasa penunjang lain di bidang periklanan.

# Penajaan (sponsorship); ialah penyelenggaraan, pelaksanaan, atau penyiaran sesuatu ajang atau program dengan imbalan tertentu kepada penyelenggara, pelaksana, atau media, dengan biaya dan jangka waktu yang disepakati.

# Penempatan Produk (product placement); ialah penempatan atau penyisipan sesuatu produk secara menyatu (in-program) dalam alur cerita sesuatu film cerita, acara televisi, rekaman video, dsb.. Kadang disebut juga "pemaduan produk" (product integration).

# Penganjur (endorser); ialah tokoh ataupun orang biasa yang ditampilkan dalam sesuatu pesan periklanan untuk mengajak orang lain menggunakan atau mengkonsumsi sesuatu produk yang diiklankan tersebut, tanpa mengesankan bahwa dia sendiri pernah menggunakan atau mengkonsumsi produk terkait.

# Periklanan; pengertian ini mencakup penjualan/pemasaran langsung (direct selling/marketing), publisitas, promosi penjualan, advertorial/infotorial/inspitorial dsb., huwara (adlib), sisipan media (media insert), teks berjalan (running text), logo/merek beranimasi, serta semua bentuk baru komunikasi pemasaran, termasuk yang menggunakan teknologi informasi.

# Periklanan Informatif (informative advertising); ialah penyampaian pesan periklanan dengan teknik atau tampilan laiknya karya jurnalistik. Termasuk di sini advertorial, infotorial, edutorial, inspitorial, dan sebagainya.

# Periklanan Kebijakan Publik (public policy advertising); ialah kampanye komunikasi pemasaran yang mengungkapkan pendapat sesuatu kelompok tentang sesuatu isu yang terkait dengan kebijakan atau tindakan terhadap publik. Termasuk di sini adalah periklanan pamong (government advertising), periklanan politik (political advertising), dan periklanan pemilihan umum atau pemilihan kepala daerah (electoral advertising).

# Perusahaan Basis Data (data base); ialah organisasi yang berorientasi laba yang mencari, menghimpun, mengolah, mengelola, memanfaatkan, dan mengaktual- kan daftar tentang informasi pribadi orang dan atau rumahtangga.

# Perusahaan Percetakan; ialah suatu badan usaha yang bergerak dibidang cetak-mencetak dalam arti yang seluasnya untuk keperluan periklanan.

# Pesanan; ialah segala sesuatu yang diperintahkan oleh pemesan untuk diwujudkan atau dilaksanakan.

# Pornografi; ialah penampilan gambar dan atau suara dalam pesan periklanan yang mengeksploitasi erotisme atau seksualitas.

# Pornoaksi; ialah perbuatan yang dimaksudkan untuk mempertontonkan dan/atau mengeksploitasi kegiatan erotisme atau seksualitas.

# Produk; ialah segala sesuatu yang diiklankan, meliputi barang, jasa, gagasan, peristiwa, fasilitas, atau orang.

# Produk Terbatas; ialah produk-produk yang oleh peraturan perundang-udangan telah dibatasi media, cakupan, dan atau waktu publikasinya seperti zat kimia berbahaya, rokok, minuman keras, obat keras, aprodisiak, atau obat yang hanya dapat diperoleh dengan resep, dsb.

# Promosi Penjualan; ialah kegiatan periklanan yang dikaitkan dengan pemberian kesempatan untuk memperoleh harga, hadiah atau layanan khusus.

# Properti; ialah lahan hunian (real estate) dan lahan industri (industrial estate), berikut segala jenis bangunan permanen di atasnya.

# Rekanan Lain; ialah perorangan atau badan usaha yang atas permintaan Pemesan, memproduksi produk atau jasa untuk menghasilkan atau melaksanakan sebagian atau seluruh materi atau kegiatan periklanan. Termasuk dalam perusahaan Rekanan Lain adalah berbagai talenta khusus, seperti artis desain, artis musik, koreografer, food stylist, produsen produk grafika atau barang promosi, dan lain sebagainya.

# Subliminal; ialah penempatan atau penyisipan pesan periklanan amat singkat - umumnya kurang dari sepertiga detik - pada saat-saat adegan klimaks dalam film, program televisi atau rekaman video sedemikian rupa, sehingga dapat menyusup ke dalam alam bawah sadar manusia. Subliminal dapat menyebabkan calon konsumen mengikuti pesan periklanan tersebut tanpa sadar atau tanpa nalar. Karena itu, selain menyusup privasi khalayak, ia juga tidak menghormati hak calon konsumen untuk menolak atau memilih.

# Subvertensi (subvertising); ialah praktik periklanan dengan menyabot pesan periklanan pihak pesaing, dengan menindih pesan lama dengan pesan baru -- pada ruang atau waktu yang sama -- yang merupakan plesetan, parodi, ataupun tipuan atas pesan-pesan periklanan asli dari pengiklan asli, sedemikain rupa, sehigga menampilkan makna yang sebaliknya, mencemooh atau merendahkan pesaing tersebut. Praktik ini utamanya dilakukan terhadap lawan korporat dan politik, namun kadang-kadang ditemui juga pada iklan-iklan produk atau merek.

# Surat Elektronik (e-mail); ialah pesan yang ditransmisikan melalui jejaring komunkasi kepada satu atau lebih orang. Pesan dapat berupa tulisan yang ditulis melalui papan ketik ataupun berkas elektronis yang tersimpan dalam disk.

# Talenta; ialah orang dengan keahlian tertentu untuk digunakan dalam memproduksi pesan periklanan.

# EPI; diperlakukan sebagai sistem nilai dan pedoman terpadu tata krama (code of conducts) dan tata cara (code of practices) yang berlaku bagi seluruh pelaku periklanan Indonesia. EPI tidak bertentangan dengan undang-undang dan peraturan perundangan. Jika untuk sesuatu hal ditemui penafsiran ganda, maka makna undang-undang dan peraturan perundangan yang dianggap sahih. Begitu pula jika terjadi ketidaksesuaian, maka ketentuan terkait yang termaktub dalam EPI ini dianggap batal dengan sendirinya.

Bahwa meskipun sistem nilai yang sudah ada dapat bergeser akibat dinamika masyarakat, namun penyesuaian kepada sistem nilai baru ini tidak serta-merta menggugurkan sistem nilai yang terkandung dalam EPI ini.

# Waktu Penyiaran Dewasa; ialah pukul 21.30 - 05.00 waktu setempat.

Selasa, 23 Juni 2009

Definisi Periklanan dan Biro Iklan

Ada tiga istilah yang umum dipakai di indonesia untuk menyebut advertising, yaitu: reklame, advertensi, dan iklan.reklame berasal dari bahasa belanda yang dieja sebagai reclame.kata itu juga berasal dari bahasaperancis reclamare. Advertensi berasal dari bahasa belanda advertentie yang juga mengacu pada bahasa inggris advertising.Sedangkan iklan yang umum dipakai dalam bahasa Melayu berasal dari bahasa Arab i'lan atau i'lanun secara harfiah berarti informasi.

Banyak definisi diberikan bagi kata ‘periklanan’, akan tetapi salah satu yang paling sederhana dengan harapan agar kita tidak berdebat soal ini. Periklanan adalah kegiatan komunikasi yang dilakukan pembuat barang, atau pemasok jasa dengan masyarakat banyak atau sekelompok orang tertentu yang bertujuan untuk menunjang upaya pemasaran. Komunikasi dilakukan dengan menggunakan gambar, suara atau kata-kata, gerak atau bau yang disalurkan melalui media atau secara langsung. Berdasarkan pengertian ini maka ‘Biro Iklan’ adalah lembaga usaha yang memberikan jasa periklanan bagi siapa yang membutuhkan baik perorangan, perusahaan pembuat barang atau pemasok jasa bahkan pemerintah. Oleh karena bentuk pelayanan periklanan meliputi berbagai jenis kegiatan maka dilihat dari skala usahanya ada berbagai ukuran sebuah biro iklan.

DEFINISI IKLAN

Segala bentuk pesan tentang suatu produk disampaikan melalui suatu media, dibiayai oleh pemrakarsa yang dikenal, serta ditujukan kepada sebagian atau seluruh masyarakat.

JENIS IKLAN

- Iklan di Media Massa termasuk Luar Ruang & Internet

- Advertorial

- 'Built-in'

- Poster & Selebaran

- Iklan Baris…?

(http://www.pppi.or.id/id/pppi/rambu/bukumerah-isi3.html)


Karakteristik Iklan

Iklan memiliki beberapa karakteristik, antara lain:

a. Suatu bentuk komunikasi yang berbayar.
b. Nonpersonal komunikasi.
c. Menggunakan media massa sebagai massifikasi pesan.
d. Menggunakan sponsor yang teridentifikasi.
e. Bersifat mempersuasi khalayak.
f. Bertujuan untuk meraih audiens sebanyak-banyaknya.


Jenis Iklan

Berdasarkan tujuannya, iklan diklasifikasikan menjadi 3 jenis, yakni:

a. Iklan Informatif (Informative Advertising)

Iklan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

- Bertujuan untuk membentuk atau menciptakan kesadaran/pengenalan dan pengetahuan tentang produk/
fitur-fitur baru dari produk yang sudah ada.

- Menginformasikan perubahan harga dan kemasan produk.
- Menjelaskan cara kerja produk.
- Mengurangi ketakutan konsumen.
- Mengoreksi produk.


b. Iklan Persuasif (Persuasive Advertising)

Iklan ini mempunyai cirri-ciri sebagai berikut:

- Bertujuan untuk menciptakan kesukaan, preferensi dan keyakinan sehingga konsumen mau membeli dan
menggunakan barang dan jasa.

- Mempersuasif khalayak untuk memilih merk tertentu.
- Menganjurkan untuk membeli.
- Mengubah persepsi konsumen.
- Membujuk untuk membeli sekarang.


c. Iklan Reminder (Reminder Advertising)
Iklan ini mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

- Bertujuan untuk mendorong pembelian ulang barang dan jasa.
- Mengingatkan bahwa suatu produk memiliki kemungkinan akan sangat dibutuhkan dalam waktu dekat.
- Mengingatkan pembeli dimana membeli produk tersebut.
- Menjaga kesadaran akan produk (consumer’s state of mind).
- Menjalin hubungan baik dengan konsumen.



Jumat, 22 Mei 2009

Kuliah Komunikasi Iklan

MANAJEMEN SIKLUS HIDUP PRODUK

Tingkat penjualan produk akan mengalami perubahan dari waktu ke waktu. Siklus hidup produk mengacu pada tahapan-tahapan yang akan dilalui oleh produk tersebut. Siklus hidup produk adalah rangkaian strategi yang diterapkan oleh manajemen dalam menghadapi siklus tersebut.

Tahapan

Siklus hidup produk

Gambar 1. Siklus umum produk

Produk pada umumnya mempunyai kecenderungan untuk melalui lima tahapan :

      • Tahap pengembangan produk baru
          • Harga sangat mahal
          • Belum ada pendapatan penjualan
          • Mengalami kerugian
          • Tahap pengenalan pasar
              • Biaya sangat tinggi
              • Harga mahal
              • Volume penjualan kecil
              • Mengalami kerugian
            • Tahap pertumbuhan
              • Biaya mengalami penurunan seiring naiknya volume produksi
              • Volume penjualan mengalami peningkatan signifikan
              • Memperoleh keuntungan
              • Penyesuaian harga untuk memaksimumkan market share
            • Tahap matang
              • Biaya sangat rendah
              • Volume penjualan mencapai titik optimal
              • Mengalami penurunan harga seiring pertumbuhan jumlah pesaing
              • Mengalami titik puncak pencapaian keuntungan
            • Tahap deklinasi
              • Volume penjualan mengalami penurunan
              • Popularitas produk menurun

            Manajemen siklus

            Tahap-tahap perkembangan produk diatas tidak mutlak. Ada produk yang akan terus bertahan di titik matang, sebagai contoh adalah susu. Marketer merancang beragam teknik untuk mencegah produk memasuki tahap deklinasi. Dalam banyak kasus, pencegahan ini dilakukan dengan merancang siklus hidup satu produk atau lini produk.

            Marketer seringkali menerapkan strategi marketing mix yang dimodifikasi sesuai tahapan siklus yan mereka rancang sebelumnya.

            Iklan haruslah bersifat informatif di tahap pengenalan, persuasif di tahap pertumbuhan dan matang, dan bersifat “mengingatkan” di tahap deklinasi.
            Dana Promosi harus dianggarkan dalam jumlah besar pada tahap pengenalan, dan secara bertahap diturunkan di tiap levelnya.
            Kebijakan harga dan distribusi juga harus disesuaikan di tiap tahapan agar mendapatkan titik optimal.

            Menurut teori penyebaran inovasi yang dikemukakan oleh Everett Rogers, dan model penyebaran lainnya berasumsi bahwa konsumen memiliki kesiapan yang berbeda dalam menerima inovasi baru dan antisipasi terhadap perilaku konsumen tersebut perlu disusun dalam tiap tahapan siklus produk

            Evolusi Pasar

            Evolusi pasar merupakan proses paralel dari siklus hidup. Pada saat produk mencapai tahap matang, pasar mengalami lima tahap yang merupakan cerminan tahapan di siklus produk :

            • Kristalisasi pasar (Market Crystallization) – Tahap adanya permintaan laten dari pasar
            • Ekspansi Pasar (Market Expansion) – Mulai tumbuhnya produk pesaing dan konsumen semain sadar terhadap lini produk baru tersebut.
            • Fragmentasi pasar (Market Fragmentation) – Pasar mulai terbagi dalam beberapa subsegmen karena jumlah produk yang beredar di pasar semakin banyak
            • Konsolidasi pasar (Market Consolidation) – Banyak perusahaan mulai meninggalkan segemen tersebut karena ketatnya persaingan dan harga yang mulai jatuh serta tingkat keuntungan semakin menurun
            • Penghentian pasar (Market Termination) – Tidak ada permintaan dari pasar dan perusahaan menghentikan pembuatan produk tersebut.



POSITIONING


Dalam pemasaran, positioning adalah cara yang dilakukan oleh marketer untuk membangun citra atau identitas di benak konsumen untuk produk, merk atau lembaga tertentu. Positioning adalah membangun persepsi relatif satu produk dibanding produk lain. Karena penikmat produk adalah pasar, maka yang perlu dibangun adalah persepsi pasar. Reposisi produk sangat ditentukan dari sudut pandang mana konsumen melihat citra produk kita, apabila kita menerapkan family branding dalam mengembangkan produk, maka keseluruhan citra perusahaan akan sangat mempengaruhi citra produk.

Re-positioning merupakan kegiatan yang melibatkan penggantian identitas produk , jalinan kompetitor yang ada dan mengubah citra yang ada di benak konsumen.

De-positioning merupakan kegiatan untuk mengganti jalinan kompetitor, tujuannya adalah untuk mengganti segmen pasar dan kegiatan ini mengharuskan pemilik merk untuk mengubah citra produk yang ada di benak konsumen. Contoh paling nyata adalah dalam industri otomotif, Yamaha melakukan de-positioning untuk produk Vega R nya dari segmen menengah ke segmen ekonomis, sebagai pesaing langsung produk murah dari china, produk supra fit dari honda dan Smash dari suzuki.

Strategi Positioning Produk

Kemampuan untuk mengidentifikasi peluang positioning merupakan ujian yang berat bagi seorang marketer. Keberhasilan satu positioning biasanya berakar pada berapa lama produk tersebut mempunyai keunggulan bersaing. Beberapa hal mendasar dalam membangun strategi positioning satu produk antara lain :

  • Positioning pada fitur spesifikasi produk
  • Positioning pada spesifikasi penggunaan produk
  • Positioning pada frekuensi penggunaan produk
  • Positioning pada alasan mengapa memilih produk tersebut dibanding pesaing
  • Positioning melawan produk pesaing
  • Positioning dengan melakukan pemisahan kelas produk
  • Positioning dengan menggunakan simbol budaya/kultur

Proses Positioning Produk

Pada umumnya, proses postioning produk melibatkan :

  • Mendefinisikan ke segmen pasar mana produk tersebut akan disaingkan
  • Mengidentifikasikan dimensi atribut dan kemasan untuk menentukan seberapa besar pasar
  • Mengumpulkan informasi dari konsumen tentang persepsi mereka tehadap produk dan produk pesaing
  • Mengukur seberapa jauh persepsi konsumen terhadap produk
  • Mengukur seberapa besar pasar produk pesaing
  • Mengukur kombinasi target pasar untuk menentukan variabel marketing dalam melakukan marketing mix
  • Menguji ketepatan antara
    • Daya saing produk kita dengan produk pesaing
    • Posisi produk kita dalam persaingan
    • Posisi vektor idela dalam marketing mix
  • Positioning produk

Proses positioning untuk barang dan jasa sama saja, meskipun jasa tidak memiliki ujud fisik, namun prosesnya sama. Hanya saja karena jasa tidak memiliki visualisasi yang jelas, maka sebelum membangun positioning, kita harus bertanya kepada konsumen nilai tambah apa yang mereka inginkan dari layanan kita, mengapa mereka akan memilih jasa orang lain dibanding jasa kita ? dan apakah ada karakteristik khusus yang membedakan layanan kita dibanding perusahaan lain ?

Menuliskan nilai pembeda dari sudut pandang konsumen merupakan tahap awal proses positioning kita. Ujikan kepada orang yang belum mengenal apa yang kita lakukan dan apa yang kita jual, kemudian perhatikan ekspresi wajah merekan dan bagaiman mereka merespon kita. Pada saat mereka ingin tahu lebih banyak tentang produk kita karena mereka tertarik dengan prolog kita, maka kita sdah berada di jalur yang tepat.

Konsep Positioning

Secara umum, ada tiga tipe konsep postioning :

  • Functional positions
    • Pemecahan masalah
    • Menyediakan manfaat bagi konsumen
    • Memperoleh persepsi yang menyenangkan dari investor
  • Symbolic positions
    • Peningkatan citra diri
    • Identifikasi diri
    • Rasa ikut memiliki dan tingkat penghargaan lingkungan terhadap perusahaan
    • Membangun pengaruh yang cukup kuat dalam segmen pasar tertentu
  • Experiential positions
    • Mampu menstimulasi sensor motorik
    • Mampu menstimulasi sensor kognitif

PRODUK

Dalam pemasaran, definisi produk adalah segala sesuatu yang bisa ditawarkan ke pasar dan dapat memenuhi kebutuhan konsumen. Kepuasan konsumen tidak hanya mengacu pada bentuk fisik produk, melainkan satu paket kepuasan yang didapat dari pembelian produk Kepuasan tersebut merupakan akumulasi kepuasan fisik, psikis, simbolis, dan pelayanan yang diberikan oleh produsen.

Produk identik dengan barang. Dalam akuntansi, barang adalah obyek fisik yang tersedia di pasar. Sedangkan produk yang tidak berwujud disebut jasa. Dalam manajemen produk, identifikasi dari produk adalah barang dan jasa yang ditawarkan kepada konsumen. Kata produk digunakan untuk tujuan mempermudah pengujian pasar dan daya serap pasar, yang akan sangat berguna bagi tenaga pemasaran, manajer, dan bagian pengendalian kualitas.


Aspek produk

Ada tiga aspek produk :

  • Bertujuan pada manfaat
    • Manfaat penggunaan
    • Manfaat psikologis
    • Manfaat dalam mengatasi masalah
  • Visualisasi produk
    • Atribut dan keistimewaan produk
    • Kualitas produk
    • Corak produk
    • Kemasan dan label produk
    • Merk
  • Menambah nilai produk
    • Garansi
    • Kemudahan Instalasi
    • Pengiriman
    • Ketersediaan di pasar
    • Layanan purna jual


Klasifikasi Produk

Manajemen produk meliputi pengembangan taktik dan strategi untuk meningkatkan permintaan pasar melalui siklus hidup produk.

Salah satu teknik yang cukup bagus untuk memahami produk adalah Aspinwall Classification System. Yang mengelompokkan produk menggunakan lima variabel penilaian :

  • Replacement rate – Seberapa sering produk tersebut dipesan ulang oleh pengecer
  • Gross margin – Berapa besar rata-rata keuntungan yang dihasilkan oleh tiap produk
  • Buyer goal adjustment – Seberapa besar rentang segmen konsumen yang bisa dicapai
  • Duration of product satisfaction – Seberapa lama produk tersebut bermanfaat bagi pembeli
  • Duration of buyer search behaviour – Berapa lama konsumen tetap mencari dan membeli produk


Tipe produk

Berikut ini beberapa tipe produk :

  • Consumer products
  • Industrial products
  • Convenience goods
  • Impulse goods
  • Emergency goods
  • Shopping goods
  • Specialty goods
  • Unsought goods
  • Perishable goods
  • Durable goods
  • Non-durable/consumption/consumable goods
  • Capital goods
  • Parts and materials
  • Supplies and services
  • Commodities
  • By-products


Diferensiasi Produk

Dalam pemasaran, diferensiasi produk adalah kegiatan memodifikasi produk agar menjadi lebih menarik. Diferensiasi ini memerlukan penelitian pasar yang cukup serius karena agar bisa benar-benar berbeda, diperlukan pengetahuan tentang produk pesaing. Diferensiasi produk ini biasanya hanya mengubah sedikit karakter produk, antara lain kemasan dan tema promosi tanpa mengubah spesifikasi fisik produk, meskipun itu diperbolehkan.

Tujuan dari strategi diferensiasi adalah mengembangkan positioning yang tepat sesuai keinginan konsumen potensial yang ingin dituju. Jika pasar melihat perbedaan produk anda dibanding produk pesaing, anda akan lebih mudah mengembangkan marketing mix untuk produk tersebut. Diferensiasi produk yang berhasil adalah diferensiasi yang mampu mengalihkan basis persaingan dari harga ke faktor lain, seperti karakteristik produk, strategi distribusi atau variabel-variabel promotif lainnya. Kelemahan dari diferensiasi adalah perlunya biaya produksi tambahan dan iklan besar-besaran.


Product bundling

Dalam marketing, Product bundling adalah strategi untuk menggabungkan penjualan beberapa produk menjadi satu paket penjualan. Strategi ini sangat umum digunakan dalam bisnis software, sebagai contoh : Microsoft memaketkan software pengolah kata, spreadsheet, dan database kedalam satu paket Office suite yang disebut sebagai Microsoft office suite, dalam industri masakan cepat saji, beberapa item produk ditawarkan menjadi satu paket khusus.

Strategi ini akan memiliki tingkat keberhasilan tinggi apabila :

  • Biaya produksi rendah
  • Pangsa pasar cukup besar
  • Konsumen berminat karena ada unsur penyederhanaan dalam proses pembelian produk dan dapat mengambil manfaat dari pembelian produk.
  • Rata-rata marginal cost rendah
  • Customer acquisition cost tinggi

Product bundling sangat tepat untuk produk yang memiliki volume penjualan dan tingkat keuntungan yang tinggi. Menurut riset Yanis Bakos dan Erik Brynjolfsson, product bundling sangat tepat dan efektif apabila diterapkan pada produk “informasi digital” yang memilik marginal cost nyaris nol.

Pada pasar oligopolistik dan monopolistik, product bundling akan nampak tidak fair, karena pilihan produk sangat terbatas bagi konsumen, hingga mereka tidak punya pilihan lain.

Pure bundling terjadi apabila konsumen hanya bisa membeli keseluruhan paket

Mixed bundling terjadi apabli konsumen bisa memilih antara membeli keseluruhan paket atau dapat membeli secara terpisah


Product lining

Product Lining adalah strategi pemasaran untuk menjual beberapa jenis produk. Tidak seperti product bundling, product lining menjual terpisah beberapa produk yang saling berkaitan. Satu lini produk terdiri dari beberapa product dengan berbagai variasi ukuran, tipa warna, kualitas atau harga.

Line depth (kedalaman lini) mengacu pada jumlah varian produk dalam satu lini
Line consistency (konsitensi lini) mengacu pada seberapa dekat hubungan antar produk dalam satu lini
Line Vulnerability (tingkat kekuatan lini) mengacu pada prosentase penjualan atau keuntungan yang dapat diambil dari sebagian kecil produk dalam satu lini

Beberapa lini produk berbeda yang dijual oleh satu perusahaan disebut width of product mix (rentang bauran produk). Jumlah keseluruhan produk yang dijual pada seluruh lini produk disebut length of product mix.

Penambahkan produk baru pada satu lini produk disebut sebagai line extension. Jika line extension memiliki kualitas yang lebih baik dari produk lainnya disebut sebagai tindakan trading up atau brand leveraging. Namun jika line extension tersebut memiliki kualitas dibawah produk lainnya maka tindakan anda disebut sebagai trading down. Saat anda melakukan trading down, anda telah melakukan tindakan bodoh, karena selain menurunkan brand equity keuntungan yang anda peroleh hanyalah keuntungan jangka pendek.

Penanaman citra positif merupakan promosi tingkat tinggi dengan menunjukkan satu citra yang akan mempengaruhi seluruh lini produk. Penanaman citra positif ini biasanya menggunakan satu jenis produk dengan kualitas tertinggi dibanding produk lain dalam satu lini.

P rice Lining adalah kegiatan dimana anda menggunakan batasan harga untuk seluruh produk dalam satu lini. Teknik ini biasa digunakan oleh toko yang menggunakan satu harga untuk seluruh produknya semisal toko serba lima ribu dimana seluruh barang yang dijual di toko tersebut berada dalam kisaran harga lima ribu.


MERK

Dalam pemasaran, merk adalah simbol pengejawantahan seluruh informasi yang berkaitan dengan produk atau jasa. Merk biasanya terdiri dari nama, logo dan seluruh elemen visual lainnya seperti gambar, tipografi, warna, dan simbol. Merk juga merupakan visualisasi dari citra yang ingin ditanamkan di benak konsumen. Dalam konteks lain, merk sering menggunakan kata trademark (merk dagang)


Konsep Merk

Beberapa marketer membedakan aspek psikologi merk dengan aspek pengalaman. Aspek pengalaman merupakan gabungan seluruh point pengalaman berinteraksi dengan merk, atau sering disebut brand experience. Aspek psikologis, sering direferensikan sebagai brand image, adalah citra yang dibangun dalam alam bawah sadar konsumen melalui informasi dan ekspektasi yang diharapkan melalui produk atau jasa. Pendekatan yang menyeluruh dalam membangun merk meliputi struktur merk, bisnis dan manusia yang terlibat dalam produk.

Marketer mencari model pengembangan melalui penyelarasan harapan dan pengalaman konsumen melalui branding, karena itu bran membawa janji bahwa produk atau jasa membawa karakteristik dan kualitas yang unik dan spesifik sesuai dengan harapan konsumen yang dituju.

Citra merk dibangun dengan memasukkan “kepribadian” atau “citra” kedalam produk atau jasa, untuk kemudian “dimasukkan” ke dalam alam bawah sadar konsumen. Merk merupakan salah satu elemen penting dalam tema periklanan, untuk menunjukkan apa yang bisa diberikan oleh pemilik merk kepada pasar. Seni dalam membangun dan mengelola merk disebut brand management.

Merk yang telah dikenal luas oleh pasar disebut brand recognition. Brand recognition dibangun dari titik dimana merk mendapat sentimen positif di pasar, tingkatan dimana sentimen positif tersebut mencapai titik puncaknya disebut brand franchise. Point keberhasilan dalam brand recognition adalah merk dapat dikenal tanpa nama perusahaan pemilik merk. Sebagai contoh adalah disney yang sukses dalam membangun merk melalui tipografi huruf yang aslinya merupakan tanda tangan walt disney.

Brand equity mengukur keseluruhan nilai dari merk terhadap pemilik merk, dan menggambarkan tingkatan brand franchise. Jika merk tersebut secara eksklusif mengidentifikasikan pemilik merk sebagai merk produk atau jasa, sebaiknya pemilik merk melindungi hak kepemilikan merk tersebut dengan mendaftarkannya sebagai merk dagang. Kebiasan menghubungkan satu produk dengan merk sudah menjadi budaya saat ini. Hampir semua produk memiliki suatu identitas, mulai dari garam sampai ke baju.

Dalam konteks produk non komersial, mempublikasikan sesuatu yang berisi ide atau janji melalui suatu produk atau jasa juga bisa disebut branding, sebagai contoh kampanye politik atau organisasi kemasyarakatan.

Konsumen mungkin melihat branding sebagai aspek yang nilai tambah dari produk atau jasa, seperti kebanyakan vendor seringkali menunjukkan kualitas dan karakteristik unik dari produk atau jasa. Namun dari sisi pemilik merk, branding produk atau jasa identik dengan harga tinggi. Dimana dua produk memiliki karakter yang hampir sama, tetapi satu memiliki merk dan yang lain tidak, konsumen akan lebih memiliki produk yang memilik merk meskipun harganya lebih mahal dibandingkan produk tak bermerk meskipun berkualitas setara, pilihan ini didasarkan pada reputasi merk atau pemilik merk.


Individual branding

Individual branding, juga dikenal dengan nama MultiBranding adalah strategi pemasaran dengan memasukkan portofolio produk ke tiap produk dan memberikan merk unik. Hal ini berlawanan dengan family branding, dimana seluruh produk dalam lini produk yang sama akan diberikan satu merk dagang. Keuntungan individual branding adalah tiap produk memiliki citra dan identitasnya sendiri, sehingga sangat memudahkan positioning produk. Yang artinya akan meminimalisasi efek halo dan tiap produk akan secara otomatis dapat menempati segmennya masing-masing tanpa perlakukan khusus. Individual branding juga digunakan untuk menjaga citra merk perusahaan agar tidak berubah setelah merger atau akuisisi


Family branding

Family branding adalah strategy pemasaran yang memasukkan beberapa produk setara kedalam satu merk. Hal ini berlawanan dengan individual branding. Ada beberapa pertimbangan ekonomis dalam menerapkan strategy family branding karena beberapa produk setara namun tidak saling bersaing akan dapat dipromosikan dengan hanya menggunakan satu event promosi. Family branding ditujukan untuk mengenalkan produk baru yang mendukung produk yang telah ada di pasar. Hal ini dilakukan karena dalam membeli satu produk baru, konsumen akan melibatkan pengalaman mereka terhadap satu merk yang telah mereka kenal. Memasukkan produk baru ke merk yang telah populer, akan menuntun konsumen untuk lebih mudah membeli, lebih mudah menerima produk baru tersebut, dan masih ada beberapa keuntungan yang diperoleh, termasuk menguatkan citra merk tersebut.

Family branding menambah beban pemilik merk dan mengharuskan pemilik merk untuk dapa menjaga konsistensi kualitas produk dan nilai merk. Apabila ada satu produk yang memiliki kualitas dibawah standart yang ada, penurunan penjualan tidak hanya terjadi pada produk tersebut, tetapi juga pada produk lain yang bernaung dalam satu merk. Family branding hanya boleh dilakukan apabila seluruh lini produk memiliki kualitas yang setara.


Brand management

Brand management atau manajemen merk adalah salah satu praktik pemasaran yang spesifik menangani produk. Para marketer melihat merk memiliki implikasi penting terhadap citra kualitas produk yang ingin ditampilkan ke konsumen dengan harapan bahwa dengan adanya jaminan standart kualitas melalui merk, konsumen akan terus membeli produk dari lini produk yang sama. Merk juga dapat meningkatkan penjualan dan membuat satu poduk lebih mudah bersaing. Dengan merk, maka harga bisa dinaikkan sehingga berimplikasi pada naiknya omset dan keuntungan penjualan.

Merk yang baik seharusnya :

  • Terlindungi dengan baik
  • Mudah diucapkan
  • Mudah diingat
  • Mudah dikenali
  • Mudah dikenali
  • Menarik
  • Menampilkan manfaat produk atau saran penggunaan produk
  • Menonjolkan citra perusahaan atau produk
  • Menonjolkan perbedaan produk dibanding pesaing

Premium brand (merk premium) biasanya menghabiskan biaya produksi lebih tinggi dibanding produk lain dalam lini yang sama.
Economy brand (merk ekonomis) ditujukan bagi segmen pasar yang sensitif harga, hingga di merk ini, harga bisa sangat fleksibel.
Fighting brand (merk petarung) merk ini dibuat secara khusus untuk menghadapi ancaman pesaing.

Ada beberapa hambatan dalam menetapkan target yang ingin diraih dari merk, yaitu :

  • Banyak brand manager mambatasi diri hanya memfokuskan diri pada target finansial. Mereka mengabaikan target strategis hanya karena mereka beranggapan target strategis merupakan tanggung jawab manajemen diatas mereka
  • Kebanyakan level produk atau brand manager membatasi diri untuk tujuan jangka pendek, karena kompensasi bagi prestasi hanya didesain untuk jangka pandek.
  • Seringkali manajer produksi tidak diberi informasi yang cukup agar dapat memproduksi produk sesuai spesifikasi.
  • Kadangkala ada kesulitan dalam menterjemahkan tujuan perusahaan ke dalam tujuan merk atau produk. Mengganti tujuan dan filososi perusahaan jauh lebih mudah dibandingkan saat seorang manajer produk harus mengimplementasikan perubahan tersebut ke dalam karakter produk.
  • Dalam perusahaan yang memiliki produk beragam, kadang target satu merk akan bersinggungan dengan merk lain. Atau bahkan lebih buruk lagi, target perusahaan bertentangan dengan kebutuhan spesifik satu produk. Seorang brand manager juga harus tahu tujuan akhir yang dibidik oleh manajemen secara keseluruhan. Apabila manajemen secara corporate memiliki tujuan jangka panjang terhadap satu produk, akan sangat salah apabila manajer produk membidik target jangka pendek untuk produk tersebut.
  • Banyak brand manager menentukan langkah untuk mengoptimalisasi kinerja hanya di unit mereka tanpa memikirkan optimalisasi kinerja keseluruhan perusahaan. Hal ini biasa dilakukan para manajer apabila penilaian prestasi dilakukan berdasarkan kinerja unit dan bukan sinergi kinerja unit dengan seluruh unit di perusahaan.

MANAJEMEN PRODUK

Manajemen Produk adalah salah satu dari 4 wilayah pemasaran, manajemen produk bertanggung jawab terhadap 4P, Product, Pricing, Placement and Promotion. Manajemen Produk harus dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan dibawah ini :

  • Produk apa yang layak dibuat dan dijual ?
  • Varian produk baru apakah yang bisa dimasukkan ke pasar ?
  • Dari produk yang telah beredar, produk manakah yang harus dihentikan ?
  • Berapa lama suatu produk dapat masuk dan diterima oleh pasar ?
  • Berapa banyak jenis produk dalam satu lini produk ?
  • Bagaimana menyeimbangkan portofolio seluruh produk ?
  • Bagaimana merilis satu produk ?
  • Strategi diferensiasi produk seperti apakan yan akan diterapkan ?
  • Apa keunggulan produk ?
  • Merk dan nama apa yang akan digunakan dalam produk ?
  • Manakah yang lebih tepat diterapkan dalam produk tersebut ? individual branding atau family branding ?
  • Manakah yang lebih tepat diterapkan dalam produk tersebut ? product bundling atau product lining ?
  • Logo seperti apakah yang bisa mewakili citra produk ?
  • Menentukan Siklus hidup product

Manajemen produk merupakan satu model manajemen yang menganggap satu produk sebagai satu “anak perusahaan” dalam satu corporate besar yang didukung oleh tim produk dengan keahlian beragam yang dipimpin oleh seorang manajer produk dengan standart prosedur operasional yang jelas.

Pada dasarnya Struktur organisasi yang berafiliasi pada model manajemen produk menggunakan basis matriks, sehingga ada beberapa bagian dan divisi yang saling memberi komando dan bahkan mungkin level manajemen yang sama dapat saling memberi perintah. Yang menentukan otoritas adalah kewenangan fungsional terhadap satu produk.