Yang dimaksud dengan media iklan adalah segala sarana komunikasi yang dipakai untuk mengantarkan dan menyebar luaskan pesan – pesan iklan. Pada prinsipnya, jenis media iklan dalam bentuk fisik dibagi kedalam dua kategori yaitu media iklan cetak dan media iklan elektronik. Media cetak adalah media statis dan mengutamakan pesan-pesan visual yang dihasilkan dari proses percetakan; bahan baku dasarnya maupun sarana penyampaian pesannya menggunakan kertas).
Media cetak adalah suatu dokumen atas segala hal tentang rekaman peristiwa yang diubah dalam kata-kata, gambar foto dan sebagainya ( contoh : surat kabar, majalah, tabloid, brosur, pamflet, poster. Sedangkan media elektronik adalah media yang proses bekerjanya berdasar pada prinsip elektronik dan eletromagnetis (contoh televisi, radio, internet). Diantara dikotomi media tersebut ada satu media yang tidak termasuk dalam kategori keduanya yaitu media luar ruang (papan iklan atau billboard)
Jika dilihat dari pekerjaan kreatifnya maka media iklan terbagi dua jenis yaitu :
1. Media lini atas (above the line) ; media utama yang digunakan dalam kegiatan periklanan,
contoh ; televisi, radio, majalah, surat kabar.
2. Media lini bawah (below the line) ; media pendukung dalam kegiatan periklanan, contoh :
pamflet, brosur dan poster.
Media Cetak Sebagai Media Iklan
Gambaran umum media cetak
Media cetak atau menurut Eric Barnow disebut “ printed page “ adalah meliputi segala barang yang dicetak, yang ditujukan untuk umum atau untuk suatu publik tertentu. Dengan demikian yang dimaksud adalah meliputi surat kabar, majalah, serta segala macam barang cetakan yang ditujukan untuk menyebarluaskan pesan – pesan komunikasi. Media cetak sendiri pengertiannya adalah media statis yang mengutamakan pesan visual yang terdiri dari lembaran, sejumlah kata gambar atau foto.Umumnya media cetak lini atas yang digunakan sebagai media perikalanan adalah surat kabar dan majalah, sedangkan media cetak lini bawah yang digunakan berupa leaflet, brosur, poster dan sebagainya
Media cetak bila digunakan sebagai media penyampai pesan – pesan iklan , mengingat bahwa pesan – pesan iklan pada umumnya adalah merupakan pesan – pesan yang bersifat persuasive, maka akan nampak jelas kelemahan- kelemahan yang melekat pada setiap jenis media cetak. Umpamanya saja dari segi kelemahannya, ia tidak memiliki unsur bunyi suara manusia ( human voice ) sebagaimana yang terdapat pada radio maupun televisi, yang dapat menimbulkan rasa hangat dan keakraban yang berpengaruh terhadap tigkat persuasi.
Kelemahan umum media cetak sebagai media periklanan
Menurut Eric Barnow, The printed page sebagai media penyampai pesan yang berujud cetak punya beberapa
kelemahan antara lain :
1. The printed page tidak mempunyai suara , jadi tidak bisa menimbulkan kesan akrab sehingga
kurang mampu menggugah emosi.
2. Yang bisa dicapai oleh printed page hanyalah mereka yang bisa membaca, bahkan dalam
printed tertentu pembacanya adalah orang – orang yang berpendidikan.
3. Karena printed page dicetak, maka printed page menghendaki untuk dibaca.
4. Jika radio, TV dan sebagainya bisa dinikmati oleh dua orang atau lebih secara bersama –
sama, maka pada printed page, hal ini kurang leluasa untuk dilakukan.
Mengingat beberapa kelemahan media cetak seperti diatas, maka para pemasang iklan yang menggunakan media cetak sebagai media penyampai pesan – pesan iklannya harus meramu kata dan kalimat, juga punya kemampuan lebih dalam memvisualisasikan produk. Gambar ( visual ) dan kata inilah yang diharapkan mampu mempengaruhi target audience sehingga berbuat sebagaimana yang disarankan oleh produsen barang dan jasa ( pemasang iklan ).
Meskipun memiliki kelemahan, namun media cetak juga memiliki kelebihan yang secara umum meliputi :
1. Media cetak terdokumentasi ; bisa disimpan atau dicollect isi informasinya
2. Media cetak lebih terjangkau dari segi harga maupun distribusinya
3. Media cetak lebih mampu untuk menjelaskan hal-hal yang bersifat kompleks atau rigid
Surat Kabar Sebagai Media Periklanan
Surat kabar (SK) hadir dalam berbagai bentuk yang jenisnya dapat dibagi dalam beberapa kategori seperti frekuensi terbit (harian atau mingguan), bentuknya (tabloid atau koran), kelas ekonomi pembaca (misal yellow paper untuk gol. ekonomi menegah ke bawah; pos kota), peredarannya (nasional, regional atau lokal), penekanan isi (konomi, kriminal atau umum). Kesemua kategori tersebut merupakan wujud dari struktur surat kabar itu sendiri, yang bila diuraikan adalah sebagai berikut :
Frekuensi terbit
Frekuensi penerbitan surat kabar dibedakan dalam 6 jenis frekuensi penerbitan meliputi 7 x seminggu, 6 x seminggu, 5 x seminggu, 3 x seminggu, 2 x seminggu dan 1 x seminggu. Frekuensi terbit digunakan oleh pengiklan untuk melihat usia surat kabar dalam peredaran. Usia surat kabar harian hanya satu hari sehingga lewat satu hari telah dianggap basi. Sementara usia surat kabar mingguan usia edarnya 1 minggu, informasinya tidak cepat basi.
Selain usia edar diperhatikan pula bahwa hari edar juga menjadi pertimbangan SK yang terbit hari Minggu tentuis ilannya bukan iklan yang merangsang orang untuk berpikir berat karena umumnya hari minggu bernuansa suasana santai. Iklan yang cocok misalnya olah raga, pasar swakayan, tempat wisata dan sebagainya.
Ukuran
Ukuran SK di dibedakan dalam bentuk tabloid dan standar (broadsheet). Bentuk tabloid terdiri dari enam kolom ( 5 x 35 cm ). Ukuran ini berkesan tabloid mirip majalh tak berjilid. Sedangkan bentuk standar memiliki ukuran delapan atau sembilan kolom. Ukuran menjadi pertimbangan dalam segi kreatif iklan yang berujud art work.
Sirkulasi
Sirkulasi SK dikategorikan dalam betuk lokal, regional dan nasional. Pada prakteknya umumnya koran lokal juga mengiklankan iklan yang datangnya dari pusat sehingga koran lokal juga merupakan kepanjangan tangan dari pengiklan nasional. Pertimbangn sirkulasi ini juga digunakan sebagai pertimbangn untuk memilih target audiences.
Format Isi
Format isi berkaitan dengan segmentasi dari target audiences, oleh karenanya umumnya format SK disesuaikan dengan interest dari target audiencesnya. Format isi SK saat ini kian beragam namun secara umum dapat dibagi dalam kategori umum, ekonomi, olah raga, kriminal, klenik (mistis), hiburan, wanita, teknologi dan property.
Kelas Sosial budaya
Pembaca Sk dapat dikategorikan dalam 2 jenis bila dilihat dari kelas pembacanya, yaitu :
1. Hing brow news paper : koran untuk kelas mengeah ke atas.
Ciri-cirinya menggunakan bahasa tidak langsung dan diksinya
berkualitas, disajikan secara sopan dan tidak banyak illustrasi
2. Boulevard news paper : koran untuk masyarakat menegah ke bawah.
Ciri-cirinya gaya bahasa gamblang diksinya lugas, bersifat emosional dan banyak illustrasinya
Kekuatan surat kabar sebagai media iklan
1. Market coverage ; surat kabar mampu menjangkau daerah-daerah perkotaan sesuai
cakupan wilayahnya.
2. Comparison shooping ; surat kabar sering digunakan sebagai bahan acuan atau referensi
konsumen dalam membeli barang atau jasa.
3. Positive consumer attitude ; aktualitas informasi yang sampaikan digunakan juga sebagai
acuan pembaca
4. Flexibelity ; lebih luwes dalam menentukan jadwal publikasi iklan dan surat kabar yang
mempublikasikan (apakah lokal, regional ataukah nasional) berkaitan
dengan khalayak yang dijadikan sasaran iklan.
Kelemahan surat kabar sebagai media iklan
1. Short life span ; meski jangkauannya luas dan massal serta dapat didokumentasikan,
pembaca surat kabar hanya butuh waktu kurang lebih 15 menit hingga 30
menit untuk membacanya serta umumnya hanya sekali saja membacanya.
Selain itu usia informasinya hanya 24 jam setelah itu sudah dianggap basi.
2. Clutter ; Jika isi dan tata letaknya kacau akan mempengaruhi pemaknaan dan
pemahaman isi pesan iklan oleh pembacanya.
3. Limited coverage of certains group ; beberapa kelompok tertentu tidak bisa dijangkau oleh
surat kabar, misal kelompok masyarakat menengah ke bawah atau
masyarakat usia di bawah 15 tahun.
4. Products that don’t fit ; beberapa produk tidak dapat diiklankan dengan menggunakan surat
kabar karena memerlukan demonstrasi atau memerlukan pertimbangan
tertentu. Contoh iklan BH atau iklan peralatan olah raga
Jenis iklan surat kabar
Pembagian jenis iklan di surat kabar dibagi dalam tiga kategori yang meliputi :
1. Iklan baris : iklan ini umumnya hanya berisi pesan-pesan komersial yang berhubungan
dengan kepentingan pengiklan seperti lowongan kerja, jual beli kendaraan,
sewa rumah dan lain-lain. Ukurannya kecil hanya satu kolom namun memiliki
kekuatan karena berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari para pembacanya.
2. Iklan display : iklan ini berukuran minimal dua kolom hingga 1 halaman penuh. Iklan display
dibedakan antara iklan display lokal ( pengiklan organisasi atau individu) dan
iklan display nasional (pengiklan perusahaan multi nasional, intansi nasional)
3. Suplemen : adalah lembaran khusus yang diselipkan pada SK loose insert. Umumnya yang
mengiklankan bukannya biro iklan atau pengiklan tetapi adalah para penyalur
SK itu sendiri.
Media cetak adalah suatu dokumen atas segala hal tentang rekaman peristiwa yang diubah dalam kata-kata, gambar foto dan sebagainya ( contoh : surat kabar, majalah, tabloid, brosur, pamflet, poster. Sedangkan media elektronik adalah media yang proses bekerjanya berdasar pada prinsip elektronik dan eletromagnetis (contoh televisi, radio, internet). Diantara dikotomi media tersebut ada satu media yang tidak termasuk dalam kategori keduanya yaitu media luar ruang (papan iklan atau billboard)
Jika dilihat dari pekerjaan kreatifnya maka media iklan terbagi dua jenis yaitu :
1. Media lini atas (above the line) ; media utama yang digunakan dalam kegiatan periklanan,
contoh ; televisi, radio, majalah, surat kabar.
2. Media lini bawah (below the line) ; media pendukung dalam kegiatan periklanan, contoh :
pamflet, brosur dan poster.
Media Cetak Sebagai Media Iklan
Gambaran umum media cetak
Media cetak atau menurut Eric Barnow disebut “ printed page “ adalah meliputi segala barang yang dicetak, yang ditujukan untuk umum atau untuk suatu publik tertentu. Dengan demikian yang dimaksud adalah meliputi surat kabar, majalah, serta segala macam barang cetakan yang ditujukan untuk menyebarluaskan pesan – pesan komunikasi. Media cetak sendiri pengertiannya adalah media statis yang mengutamakan pesan visual yang terdiri dari lembaran, sejumlah kata gambar atau foto.Umumnya media cetak lini atas yang digunakan sebagai media perikalanan adalah surat kabar dan majalah, sedangkan media cetak lini bawah yang digunakan berupa leaflet, brosur, poster dan sebagainya
Media cetak bila digunakan sebagai media penyampai pesan – pesan iklan , mengingat bahwa pesan – pesan iklan pada umumnya adalah merupakan pesan – pesan yang bersifat persuasive, maka akan nampak jelas kelemahan- kelemahan yang melekat pada setiap jenis media cetak. Umpamanya saja dari segi kelemahannya, ia tidak memiliki unsur bunyi suara manusia ( human voice ) sebagaimana yang terdapat pada radio maupun televisi, yang dapat menimbulkan rasa hangat dan keakraban yang berpengaruh terhadap tigkat persuasi.
Kelemahan umum media cetak sebagai media periklanan
Menurut Eric Barnow, The printed page sebagai media penyampai pesan yang berujud cetak punya beberapa
kelemahan antara lain :
1. The printed page tidak mempunyai suara , jadi tidak bisa menimbulkan kesan akrab sehingga
kurang mampu menggugah emosi.
2. Yang bisa dicapai oleh printed page hanyalah mereka yang bisa membaca, bahkan dalam
printed tertentu pembacanya adalah orang – orang yang berpendidikan.
3. Karena printed page dicetak, maka printed page menghendaki untuk dibaca.
4. Jika radio, TV dan sebagainya bisa dinikmati oleh dua orang atau lebih secara bersama –
sama, maka pada printed page, hal ini kurang leluasa untuk dilakukan.
Mengingat beberapa kelemahan media cetak seperti diatas, maka para pemasang iklan yang menggunakan media cetak sebagai media penyampai pesan – pesan iklannya harus meramu kata dan kalimat, juga punya kemampuan lebih dalam memvisualisasikan produk. Gambar ( visual ) dan kata inilah yang diharapkan mampu mempengaruhi target audience sehingga berbuat sebagaimana yang disarankan oleh produsen barang dan jasa ( pemasang iklan ).
Meskipun memiliki kelemahan, namun media cetak juga memiliki kelebihan yang secara umum meliputi :
1. Media cetak terdokumentasi ; bisa disimpan atau dicollect isi informasinya
2. Media cetak lebih terjangkau dari segi harga maupun distribusinya
3. Media cetak lebih mampu untuk menjelaskan hal-hal yang bersifat kompleks atau rigid
Surat Kabar Sebagai Media Periklanan
Surat kabar (SK) hadir dalam berbagai bentuk yang jenisnya dapat dibagi dalam beberapa kategori seperti frekuensi terbit (harian atau mingguan), bentuknya (tabloid atau koran), kelas ekonomi pembaca (misal yellow paper untuk gol. ekonomi menegah ke bawah; pos kota), peredarannya (nasional, regional atau lokal), penekanan isi (konomi, kriminal atau umum). Kesemua kategori tersebut merupakan wujud dari struktur surat kabar itu sendiri, yang bila diuraikan adalah sebagai berikut :
Frekuensi terbit
Frekuensi penerbitan surat kabar dibedakan dalam 6 jenis frekuensi penerbitan meliputi 7 x seminggu, 6 x seminggu, 5 x seminggu, 3 x seminggu, 2 x seminggu dan 1 x seminggu. Frekuensi terbit digunakan oleh pengiklan untuk melihat usia surat kabar dalam peredaran. Usia surat kabar harian hanya satu hari sehingga lewat satu hari telah dianggap basi. Sementara usia surat kabar mingguan usia edarnya 1 minggu, informasinya tidak cepat basi.
Selain usia edar diperhatikan pula bahwa hari edar juga menjadi pertimbangan SK yang terbit hari Minggu tentuis ilannya bukan iklan yang merangsang orang untuk berpikir berat karena umumnya hari minggu bernuansa suasana santai. Iklan yang cocok misalnya olah raga, pasar swakayan, tempat wisata dan sebagainya.
Ukuran
Ukuran SK di dibedakan dalam bentuk tabloid dan standar (broadsheet). Bentuk tabloid terdiri dari enam kolom ( 5 x 35 cm ). Ukuran ini berkesan tabloid mirip majalh tak berjilid. Sedangkan bentuk standar memiliki ukuran delapan atau sembilan kolom. Ukuran menjadi pertimbangan dalam segi kreatif iklan yang berujud art work.
Sirkulasi
Sirkulasi SK dikategorikan dalam betuk lokal, regional dan nasional. Pada prakteknya umumnya koran lokal juga mengiklankan iklan yang datangnya dari pusat sehingga koran lokal juga merupakan kepanjangan tangan dari pengiklan nasional. Pertimbangn sirkulasi ini juga digunakan sebagai pertimbangn untuk memilih target audiences.
Format Isi
Format isi berkaitan dengan segmentasi dari target audiences, oleh karenanya umumnya format SK disesuaikan dengan interest dari target audiencesnya. Format isi SK saat ini kian beragam namun secara umum dapat dibagi dalam kategori umum, ekonomi, olah raga, kriminal, klenik (mistis), hiburan, wanita, teknologi dan property.
Kelas Sosial budaya
Pembaca Sk dapat dikategorikan dalam 2 jenis bila dilihat dari kelas pembacanya, yaitu :
1. Hing brow news paper : koran untuk kelas mengeah ke atas.
Ciri-cirinya menggunakan bahasa tidak langsung dan diksinya
berkualitas, disajikan secara sopan dan tidak banyak illustrasi
2. Boulevard news paper : koran untuk masyarakat menegah ke bawah.
Ciri-cirinya gaya bahasa gamblang diksinya lugas, bersifat emosional dan banyak illustrasinya
Kekuatan surat kabar sebagai media iklan
1. Market coverage ; surat kabar mampu menjangkau daerah-daerah perkotaan sesuai
cakupan wilayahnya.
2. Comparison shooping ; surat kabar sering digunakan sebagai bahan acuan atau referensi
konsumen dalam membeli barang atau jasa.
3. Positive consumer attitude ; aktualitas informasi yang sampaikan digunakan juga sebagai
acuan pembaca
4. Flexibelity ; lebih luwes dalam menentukan jadwal publikasi iklan dan surat kabar yang
mempublikasikan (apakah lokal, regional ataukah nasional) berkaitan
dengan khalayak yang dijadikan sasaran iklan.
Kelemahan surat kabar sebagai media iklan
1. Short life span ; meski jangkauannya luas dan massal serta dapat didokumentasikan,
pembaca surat kabar hanya butuh waktu kurang lebih 15 menit hingga 30
menit untuk membacanya serta umumnya hanya sekali saja membacanya.
Selain itu usia informasinya hanya 24 jam setelah itu sudah dianggap basi.
2. Clutter ; Jika isi dan tata letaknya kacau akan mempengaruhi pemaknaan dan
pemahaman isi pesan iklan oleh pembacanya.
3. Limited coverage of certains group ; beberapa kelompok tertentu tidak bisa dijangkau oleh
surat kabar, misal kelompok masyarakat menengah ke bawah atau
masyarakat usia di bawah 15 tahun.
4. Products that don’t fit ; beberapa produk tidak dapat diiklankan dengan menggunakan surat
kabar karena memerlukan demonstrasi atau memerlukan pertimbangan
tertentu. Contoh iklan BH atau iklan peralatan olah raga
Jenis iklan surat kabar
Pembagian jenis iklan di surat kabar dibagi dalam tiga kategori yang meliputi :
1. Iklan baris : iklan ini umumnya hanya berisi pesan-pesan komersial yang berhubungan
dengan kepentingan pengiklan seperti lowongan kerja, jual beli kendaraan,
sewa rumah dan lain-lain. Ukurannya kecil hanya satu kolom namun memiliki
kekuatan karena berkaitan dengan kebutuhan sehari-hari para pembacanya.
2. Iklan display : iklan ini berukuran minimal dua kolom hingga 1 halaman penuh. Iklan display
dibedakan antara iklan display lokal ( pengiklan organisasi atau individu) dan
iklan display nasional (pengiklan perusahaan multi nasional, intansi nasional)
3. Suplemen : adalah lembaran khusus yang diselipkan pada SK loose insert. Umumnya yang
mengiklankan bukannya biro iklan atau pengiklan tetapi adalah para penyalur
SK itu sendiri.
188bet: How to deposit and withdraw - thtopbet.com
BalasHapus188bet is a bookmaker whose 12bet service provides clients with odds カジノ シークレット and bonuses, the most popular sport and it is operated 188bet by bet365,